Senin, 27 November 2017

BIG BANG ALA NGGLENYING

Nama adalah Doa itulah yang selalu disampaikan oleh para orang tua dahulu. Maka sebisanya berikanlah nama yang baik untuk anak-anakmu . Tapi kelahiran "ngglenying" tidaklah semanis dari definisinya,dalam kamus Bahasa Indonesia yang ditemukan dipojok perpustakaan usang arti nama "ngglenying " adalah ucapan yang ceplos-ceplos serta jenaka, dan hanya orang-orang yang beriman yang faham atas semua itu.

Nama "ngglenying " semoga saja sudah menjadi takdir dan tercatat dalam "laukhul mahfud" karena dikelahirannya bebarengan dengan hujan badai bahkan emosi jiwa yang meletup-letup seperti percikan api Gunung Agung yang melentus. Ngglenying mirip terciptanya bumi berdasarkan teori big bang yang dicetuskan Edwin Hubble pada tahun 1929 terjadi kesesuaian. Bahwa, proses penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah ketiadaan.Dan ngglenying ada dari karena ketiadaan akal sehat yang menghalalkan berbagai cara untuk menduduki sebuah kekuasaan.

Kalau dalam teori Big Bang Bumi lahir dari Gumpalan Cahaya yang pecah secara dasyat karena "kun fayakun " Allah SWT ,yang oleh banyak kalangan sufiisme percikan cahaya itu adalah Cahaya Sejati Nur Muhammad. Berbeda dengan Ngglenying kelahirannya dikarenakan adanya percikan -percikan cahaya yang mengumpul menjadi sebuah Gumpalan cahaya yang terang. Bahkan saya sendiri membayangkan jika Gumpalan Cahaya ini tidak dikendalikan secara baik akan mampu membakar apapun yang ada disekitarnya.

Seperti umumnya bayi yang baru lahir "ngglenying" hanya bisa berteriak, menangis bahkan sesekali menggigit ibunya (baca : NU), Kelucuan dan kegenitan "ngglenying" terkadang membuat si Ibu marah terkadang juga dianggap sebagai lelucon karena memang wajar jika polah tingkah "bayi " seperti itu. Tapi yang paling aneh adalah bayi "ngglenying" tidak mau menyusu kepada Ibunya,entah karena ketika dikandungan sudah sering kena PHP atau kurangnya laku tirakat si Ibu yang akhirnya membuat Bayi "ngglenying" muak dengan Susu ibunya.

Di umur 1 Tahun "ngglenying" terlihat semakin cerdas , kalau dikelahirannya tidak suka "susu" ibunya , ngglenying kembali berulah,Makanan tambahan yang kadang diberikan oleh ibunya selalu di makan tapi langsung dimuntahkan.Bayi "ngglenying" memang Bayi Ajaib yang bisa besar tanpa asupan yang diberikan oleh ibunya.
Tulisan diatas adalah improvisasi dan kayalan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, jika ada nama yang sama itu bukan karena ketidaksengajaan tapi memang sengaja ditulis agar cerita ini urut secara utuh.Ngglenying merupakan ungkapan yang sengaja dijadikan topeng untuk melakukan kegiatan seenaknya tanpa terbayang-bayang oleh siapapun .Ngglenying menjadi oase tersendiri atas kemancetan komunikasi antara para pemangku organisasi masyarakatan sebut saja  Nahdhlotul Ulama terhadap Umatnya. Jika dengung berkhidmat kepada Umat hanyalah slogan, munculnya Ngglenying menjadi salah satu opsi Allah yang sudah menakdirkan Ngglenying menjadi sebuah Kumpulan mereka yang ikhlas berkhidmad kepada Umat. Berslogan " butuhe tandang ura kudu kondang " Ngglenying dengan bendera Ukhuwatul Ma'ahid Trenggalek (UMAT) membuktikan diri sebagai sebuah kekuatan jihad fi sabillillah yang menyapa masyarakat tanpa punya kepentingan apapun.

JIka big bang dalam teorinya menyatakan  bahwa nur Muhammad adalah embrio Alam semesta maka saya menyatakan bahwa Nglenying adalah "bias" dari ribuan percikan Nur Muhammad yang mungkin menempel ke para Ngglenyinger yang mau mengikhaskan waktu dan materinya untuk dijadikan sebagai sarana berkhitmah kepada umat atau mereka yang membutuhkan

Kegiatan seperti Santunan di Bulan Ramadhan yang terwujud dalam  Safari Ramadan muncul juga secara tiba-tiba dan melalui rapat ghoib (baca : Grup WA) lokasi,waktu dan pendanaan dapat diputuskan secara cepat dan tepat ala ngglenying.Dan paling menarik jika melihat sebuah Event Organaizer (EO) konsep ngglenying pasti akan betolak belakang,tidak ada kepanitian khusus, tapi semua bertanggung jawab. Kita membaginya menjadi 2 yaitu Poro "Dewo" dan "Debt Collector" siapa mereka? Poro dewa adalah Poro Gus dan Donatur, masyayih Pondok Pesantren seperti Pengasuh Pondok Pesantren Sulaiman, PP Darunnajah Kelutan, PP Hidayatuttullab, PP Al Falah Kedunglurah,dan masih banyak lagi.Sedangkan "debt Collector" adalah mereka-mereka yang ditugaskan "sowan" mengambil "upeti" ke Poro Dewo untuk pendanaan kegiatan Ngglenying.

Masih banyak lagi kegiatan rutin Ngglenying yang selalu rutin yaitu Pengobatan Gratis yang bekerja sama dengan IAI cabang Trenggalek dan Sholawat rutin malam Jum'at Legi di Pendopo.Ngglenying saat ini masihlah bayi yang sudah mulai berjalan .Akan banyak dan waktu untuk ngglenying menjadi seorang yang dewasa yang pada saatnya nanti menjadi pribadi yang berpikiran luas , mengayomi dan dijadikan rujukan keluh kesah permasalahan umat. (to be continue)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar