Sabtu, 18 November 2017

MIMPI BURUK REAKTIFASI JALUR KA TULUNGAGUNG-TRENGGALEK

Heboh tentang pemberitaan Reaktifasi jalur Kereta api Tulungagung-Trenggalek, membuat saya penasaran, kebetulan tempat tinggal saya berada dijalur tersebut. Walaupun jika rencana reaktifasi  ini benar –benar dilakukan oleh Pemerintah tidak ada dampak bagi saya pribadi akan tetapi tetangga dan rumah warga, persawahan perkantoran bahkan sekolah secara umum akan mengalami perubahan
Sebenarnya desas desus reaktifasi ini sudah beberapa tahun yang lalu sudah terdengar. Dari keterangan sumber yang dapat dipercaya beberapa waktu yang lalu ada petugas dari PT KAI yang melakukan telusur jalur berdasarkan Peta tahun 1930 di wilayah Desa Kedunglurah , mulai dari perempatan Kedunglurah ke barat menuju Bendorejo. Dari sumber yang tidak mau disebutkan namanya , dari keterangan Petugas PT KAI menyampaikan bahwa dahulu area perempatan Kedunglurah merupak Stasiun local kerata api jalur Trenggalek- Tulungagung.
Dari keterangan tersebut rasa penasaran saya bertambah dan melalui searching dari berbagai sumber seperti railfansina.blogspot.co.id  dan id.wikipedia.org ternyata memang dahulu benar adanya jalur kereta api Tulungagung –Trenggalek. Berikut yang saya dapatkan dari sumber diatas, mulai Dari jalan Bandung-Durenan terus ke utara kita akan sampai di jalan raya Trenggalek-Tulungagung kemudian kita belok kiri. Sejauh 1 Km dari pertigaan arah dari jalan Bandung-Durenan tadi, terdapat area persawahan luas di kiri (selatan) jalan. Jika kita kesana saat musim padi, bahkan lebih beruntung bila padinya belum tinggi, mungkin kita bisa melihat bekas railbednya yang tampak memotong diagonal areal persawahan tersebut. Dari situ bekas jalur KA menikung ke barat sejajar dengan jalan. Mungkin kita bisa menelusuri sebuah lapangan, tidak jauh dari persawahan tadi. Lapangan tersebut berada di titik 8°6'49.6325''S 111°46'28.9319''E, setelah perempatan kecil Kedunglurah.
Denah bekas jalur sekitar SDN 5 Bendorejo
Bergerak lebih ke barat, kita akan menjumpai SPBU Bendorejo di kiri jalan. Sebelah barat SPBU ada area persawahan, kemungkinan kita bisa menjumpai petunjuk di sekitar sana.  Setelah persawahan ada SDN 5 Bendorejo. Agak ke barat kita akan menjumpai jembatan besar, di titik 8°6'0.3056''S 111°45'21.7652''E. Mungkin disana kita tidak menjumpai petunjuk disana.
 denah bekas jalur sekitar pasar Bendo.
Sekitar 500 m dari jembatan tadi, kita akan sampai di pasar Bendo. Mungkin tidak banyak petunjuk disana, tapi tak apalah kita telusuri sejenak, barangkali kita menemukan bekas stasiun disana. Namun jangan tergesa-gesa meninggalkan area pasar Bendo, karena tidak jauh dari perempatan pasar Bendo, ke arah barat kita akan menemukan lagi jembatan yang menurut keterangan di wikimapia.org adalah bekas jembatan KA Bendo, jembatan tersebut berada di titik 8°5'42.5245''S 111°44'42.5234''E, berada di sebelah kiri jembatan jalan raya.

Di desa Ngetal, bekas jalur KA memotong jalan lagi ke utara jalan, tepat di tikungan jalan dekat SDN 1 Ngetal/SMKN 1 Pogalan. Sekitar 400 m setelah SMKN 1 Pogalan, rel berbelok ke arah barat laut, tepat di sebelah pertigaan besar Ngetal (pertigaannya arah ke selatan). Namun kita bisa menelusuri melalui pertigaan ke utara setelah pertigaan Ngetal tadi. Pertigaan belok kanan, kemudian pertigaan lagi belok kiri. Kita bisa menelusuri jejak-jejaknya yang mengarah serong dari jalan setempat, di titik koordinat 8°5'26.5405''S 111°43'31.7258''E
Denah bekas jalur dekat kota Trenggalek
Mendekati pusat kota Trenggalek, lokasi railbed bekas jalur KA akan semakin mudah untuk kita telusuri. Berdasarkan map wikimapia.org, terdapat keterangan yang menyebutkan ada bekas pondasi jembatan KA di titik koordinat 8°3'41.8756''S 111°42'57.7757''E dan ada keterangan lagi di titik 8°3'23.7103''S 111°42'24.3659''E, juga tidak jauh dari sana ada sungai di 8°3'26.1961''S 111°42'8.3369''E yang tepat diatas jembatan. Sayangnya bukan jembatan KA, dari pencitraan GoogleMaps, di titik tersebut adalah jembatan jalan yang tidak searah dengan bekas jalan rel, dekat dengan RSUD kota Trenggalek.
Lanjut ke arah Tugu, bekas jalan rel berada di selatan jalan raya Trenggalek-Ponorogo. Tapi tidak begitu jauh bekas jalurnya memotong jalan raya,  menurut wikimapia.org jalur tersebut memotong jalan di titik 8°3'20.8426''S 111°41'26.3144''E, berdekatan dengan markas Kodim Trenggalek, juga tidak jauh dengan SMAN 1 Karangan Trenggalek. Namun sepertinya tidak ada bekasnya lagi di lokasi, bila kita melihatnya langsung kesana.
Gambar dengan eks-Stasiun Kota Trenggalek
Setelah  melewati area tersebut, bekas jalur rel menjauh dari jalan raya, hingga ke lokasi yang berada pada titik 8°1'42.9762''S 111°38'10.8395''E, dimana tempat yang bernama SMPN 1 Tugu dan balai desa Dermosari merupakan bekas area akhir atau ujung dari lintas cabang jalur kereta api Tulungagung-Trenggalek, yaitu stasiun Tugu.



1 komentar:

  1. Mungkin harusnya di setiap lokasi peta di kasih foto tkpnya.supaya tak jadi bingung

    BalasHapus